Kamis, 21 Oktober 2010

Persiapan Dokumen Vol.2


Selagi menunggu hari, seperti biasa saya bolak balik buku latihan hasil pinjaman guru bahasa inggris saya. Walaupun udah latihan dari beberapa bulan yang lalu, rasanya masih aja susah ngerjain contoh soal grammar. hahaha. Dan yang pasti saya juga cari-cari informasi lagi tentang rute tercepat dan terefektif yang pernah ada untuk berlayar menuju Ubaya by ANGKOT. Dan benar saja, legenda rakyat daerah setempat mengatakan rute yang kemarin harus saya lalui dengan 3x oper angkot dan 2x jalan kaki, konon katanya bisa dilalui hanya dengan 2x oper angkot.

Hari untuk Test TOEFL ITP pun datang, bangun tidur, kuterus , dan tak lupa . Pakai outfit bak orang mau ngelamar kerja, nyiapin peralatan menulis dan bukti tanda pembayaran serta uang buat ngambil translate-an ijazah. Sebelum tak lupa saya pamit ke ortu saya, agar dilancarkan segala urusan untuk hari ini. Dan legendapun terbukti keabsahannya, saya hanya oper angkot 2x + bonus jalan kaki dikit. Karena angkot yang kedua jalannya kayak siput(karena kosong penumpang), saya baru sampe Ubaya jam 8.50, padahal test dimulai jam 9.00 (yang ini jangan ditiru, hahaha. usahakan datang 30 menit sebelum test dimulai). Masuk gedung International village, ternyata udah banyak peserta tes yang datang(cuma 10 orang sih) dari kalangan muda sampe tua, pelajar sampe pak guru. G nyangka yang ikut test bakal sevariasi ini. hehe.

Saat jam menunjukkan pukul 8.55, mb' officernya minta kami masuk ke ruang test di lantai 2. Di depan pintu udah ada petugas yang mengecheck KTP dan bukti pembayaran kami. Setelah semua duduk manis, officernya mulai menjelaskan peraturan yang harus dipatuhi selama test ini, dan salah satu yang paling saya ingat adalah MATIKAN HP!!!!. Setelah semua siap, kertas ujian dan soalpun dibagikan, tapi sebelum ngerjain, orang yang duduk disebelah saya menyapa saya "mas, bisa pinjem pensil nya g? pensil saya patah"(emang waktu itu saya bawa seperangkat alat tulis di bayar kredit berupa 4 pensil 2B , penghapus, dan pengerut pensil) pikirku aneh juga ni orang, tes kok cuma bawa alat tulis seadanya :-/, karena saya orangnya baik hati dan tidak sombong(serta rajin menabung. hehe) saya pinjamkan 1 pensil saya.

Ujianpun dimulai, listening berada di urutan pertama dengan grammar dan reading di uruan selanjutnya, saat listening tentunya seluruh ruangan fokus pada suara yang dilantunkan dengan keras dan jelas oleh sebuah speaker di depan. Saat sibuk²nya fokus listening, terdengar bunyi ringtone HP berbunyi(sungguh, dalam situasi dan kondisi yang sedemikian rupa, Why at this TIME???????!!!! Apa g denger tadi dibilang MATIKAN HP) dengan wajah penuh dengan ekspresi kemarahan bak orang yang baru kehilangan kunci pintu toiletnya saat kebelet boker, seisi ruangan ujian (termasuk saya) mencari sumber suara yang membuyarkan konsentrasi mereka. Dan yang menjadi tersangka utama adalah seorang bapak berusia kira² 35-40 tahunan yang duduk di ujung kanan tengah ruangan. Dengan wajah yang menunjukkan "hanya sedikit" rasa bersalah, mencoba mencari HP nya yang iya letakkan di lubang terdalam tasnya(yang tentu saja membuat suara ringtone hinggap di telinga kami begitu lama berebut tempat dengan suara speaker ujian) dan mematikannya. Salah seorang peserta cewek berniat protes pada pengawas ujian, namun si pengawas hanya meletakkan jari telunjuknya(lupa kanan atau kiri) ke depan bibirnya. Karena memang sekali ujian di mulai, Ujian tidak bisa di ulang kembali. Peserta yang lain (termasuk saya) berusaha kembali fokus pada ujian listening(tentu saja dengan hati geram dan penuh kutukan terhadap orang tadi. xixixixixixi :D) dan saya lihat, saya sudah terlewat 3 soal listening!!! What a waste! But however, time must go on.

Seusai test dan menentukan hasil test akan dikirim ke rumah atau di ambil di Ubaya, saya menuju ruang Education USA untuk mengambil Ijazah berbahasa inggris saya, karena translate 1 lembar biayanya 30rb, saya harus merogoh kocek sebesar 60rb (karena halaman ijazah bolak balik) untuk menebusnya. Tapi tetep jauh lebih murah ketimbang pake Penerjemah tersumpah yang biayanya bisa dari 50-100rb perlembar. hehe. Sampe sekarang, kalau inget² ujian waktu itu, saya jadi "mangkel" lagi sama orang yang g matiin hpnya. Ntah sekarang orang itu dimana, semoga sehat wal afiat dan tidak terkena kutukan dari peserta lain. LOL

beli ikan di negera kenya
Nantikan kisah selanjutnya. . .

1 komentar: